Tajuk Rencana Sebagai Produk Jurnalistik


Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, Tajuk rencana/Editorial adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana/editorial biasanya diungkapkan adanya informasi atau masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca. Pembahasan dalam tajuk rencana/editorial biasanya mengacu pada fakta dan opini yang diutarakan dengan singkat, jelas, padat, logis, dan mudah di mengerti oleh pembaca.

Ciri-ciri Tajuk Rencana/Editorial :


1. Tulisan singkat berupa opini mengenai peristiwa aktual.

2. Berisi ulasan masalah yang sedang dimuat.

3. Mengajak masyarakat untuk tidak ketinggalan berita yang sedang hangat dibicarakan.

4. Tidak bersifat memprofokasi masyarakat.

5. Gaya bahasa yang digunakan dalam tulisan adalah gaya bahasa formal.

6. Tulisan harus sesuai EYD.

7. Tajuk rencana biasanya berskala nasional, berita internasional dapat menjadi tajuk rencana/editorial, apabila berita tersebut memberi dampak kepada nasional

8. Tajuk rencana tertuang pikiran subjetif redaksi/pribadi.

Aspek-aspek Penulisan Tajuk Rencana

1. Judul

Judul yang ditulis dalam tajuk rencana harus singkat, padat, jelas dan menarik. Judul tajuk rencana yang menarik akan memberikan kesan yang mudah diingat oleh pembaca. dalam penulisan judul, alangkah baiknya tidak terlalu panjang, dan judul mewakili seluruh isi yang termuat dalam tajuk rencana/editorial.

2. Latar belakang masalah

Sebelum penulis menulis tajuk rencana/editorial, penulis harus mengetahui sepenuhnya latar belakang dan faktor-faktor yang menjadi penyebab masalah atau isu-isu yang sedang berkembang.

3. Tokoh

Dalam tajuk rencana biasanya, biasanya terdapat tokoh yang dikaitkan dengan masalah/peristiwa yang terjadi. Materi tajuk rencana dapat juga berupa pujian untuk memuji hasil kinerja seseorang, tokoh, kelompok, atau pemerintah.

4. Masalah

Penulis harus dapat mengemas masalah yang sedang terjadi menjadi topik yang menarik untuk di baca, sehingga pembaca disuguhkan informasi yang dapat dipahami dengan baik dan tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam masyarakat.

5. Peristiwa yang dijabarkan

Peristiwa yang dijabarkan dalam tajuk rencana harus runtut, artinya dipaparkan secara kronologis mengenai masalah yang sedang di bahas. Penulis harus menjabarkan peristiwa dengan sejelas-jelasnya. Maka dari itu biasanya di akhir paragraf terdapat penegasan ulang.

6. Opini penulis

Opini atau pendapat penulis disampaikan dengan cara yang santun dan enak dibaca. Biasanya disela-sela pembahasan diselipkan beberapa lelucon, namun tetap elegan. Pada tahap ini penulis memberikan tanggapan mengenai isu/permasalahan yang sedang terjadi. Penulis mencoba memberikan pandangan kritis mengenai masalah yang beredar di masyarakat.

7. Saran dan solusi permasalahan

Tidak hanya memberikan pendapat mengenai permasalahan yang ada, penulis juga memberikan solusi atas permalahan yang sedang terjadi. Penulis memberikan saran-saran yang berupa solusi yang membangun. Penulis tidak boleh memberikan saran dengan mencemooh dan merendahkan pihak yang lain.

8. Kesimpulan

Setelah menjabarkan dan memberikan saran atas permasalhan yang ada, langkah selanjutnya penulis memberikan kesimpulan terhadap isi tek tajuk rencana. Kesimpulan yang ditulis harus sesuai dengan isi tajuk rencana, sehingga tidak menyebabkan karancuan.

9. Sumber berita

Penulis harus mencantumkan suber informasi. Hal itu penting karena, biasanya pembaca juga butuh referensi yang terpercaya untuk dapat menerima informasi dari tajuk rencana.


10. Anggota redaksi

Langkah yag terakhir yang harus dilakukan adalah, mencantumkan anggota redaksi yang telah berusaha mengembangkan tajuk rencana.

Dalam kalangan pers Indonesia, para penulis tajuk mempunyai status dan predikat yang sama, yaitu wartawan Indonesia. Dengan demikian semua hak dan kewajiban wartawan Indonesia yang diatur, baik oleh Undang-Undang tentang Ketentuan Pokok Pers Indonesia atau pun Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia, berlaku juga bagi para penulis tajuk media massa di Indonesia. Kini tajuk surat kabar dikemukakan sebagai bentuk khusus dari jurnalistik. Bentuknya sangat dekat dengan bentuk sastra yang disebut essai. Idealnya, fungsi tajuk adalah membentuk dan mengarahkan opini publik; Menerjemahkan berita mutakhir kepada pembaca dan menjelaskan maknanya.

Komentar